Melihat Negara Demokrasi Konstitusional Indonesia Pasca Indeks Persepsi Korupsi Tahun 2020

Satu hal konkret lagi dari hal yang harus direfleksikan Indonesia pasca IPK 2020
adalah varietas of democracy (VD) yang ada di angka sangat rendah yaitu 26. VD menjadi
jangkar mengapa IPK Indonesia sangat rendah, lalu apa yang menyebabkan VD Indonesia
sangat kecil ? tentu seharusnya jawabannya sudah kita ketahui, setiap perwakilan partai yang
terpilih dalam pemilu legislatif maupun eksekutif sudah ‘mewakili’ partainya di KPK.
Bahkan para perwakilan yang mengatakan dirinya sebagai anak muda dan anak reformasi
juga banyak yang terjerat kasus korupsi. Belum lagi contoh konkret korupsi yang dilakukan
oleh Menteri yang dipercayai langsung oleh Presiden baru- baru ini seakan membuktikan
bahwa korupsi bantuan sosial Covid-19 yang menjadi salah satu prediksi temuan dari TI
benar- benar terjadi di Indonesia.

Pekerjaan Rumah Bangsa Indonesia Kedepan

Mengutip pendapat Christian Wulf, Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia seharusnya dapat menekan angka korupsi seminim mungkin. Sayangnya sebagai negara demokrasi yang berlandaskan hukum, Indonesia memiliki kenyataan yang menyimpang dan banyak menelurkan jenis korupsi politik. Alhasil IPK Indonesia anjlok di Tahun 2020. IPK mungkin saja hanyalah sebuah persepsi, namun apabila diberi perhatian khusus, indeks ini adalah warning yang mengingatkan kondisi korupsi di Indonesia sangat memprihatinkan. Bangsa Indonesia tidak boleh abai akan hal ini, meskipun beberapa bulan terakhir ada kasus korupsi diungkap ke publik karena korupsi adalah wujud penyalahgunaan kekuasaan yang terus menjadi pekerjaan rumah untuk wajib diselesaikan.