Menurut Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, suatu sengketa dapat diselesaikan melalui alternatif penyelesaian sengketa dengan mendasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Niaga. Penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak dan hasilnya dituangkan secara tertulis. Apabila para pihak tidak dapat menyelesaikannya, para pihak atas kesepakatan tertulis dapat menyelesaikannya dengan bantuan pihak ketiga. Peran pihak ketiga hanya sekedar mempermudah jalannya perundingan para pihak agar tercapai kesepakatan. Kesepakatan itulah yang mengikat para pihak setelah ditandatangani dan didaftarkan di Pengadilan Niaga.
Artikel terkait

Selain itu, rumusan hakim tunggal yang tidak secara jelas dan tegas diatur dengan undang-undang tentu mempersulit penerapan hakim …
4 April 2021

Aturan penggunaannya, bagi pengendara kendaraan bermotor yakni mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan memperlambat laju kendaraan jika ada pejalan …
2 Agustus 2022