Sebagai satu-satunya lembaga negara yang mempersyaratkan hakimnya adalah seorang “negarawan”, MK selayaknya menjadi laboratorium Negarawan muda. Hal tersebut menjadi bahasan utama dalam puncak acara Festival Negarawan Muda Indonesia, Rabu (8/2).
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta secara hybrid di Auditorium perpusnas RI ini memberikan suntikan energi positif kepada generasi muda untuk menumbuhkan sikap kenegarawanan sedari muda “Generasi muda harus diberikan peta jalan untuk menjadi seorang negarawan, karena itu kita ingin mendengar langsung dari Hakim MK bagaimana cara menjadi negarawan” ujar Fitrah Bukhari selaku Inisiator Festival Negarawan Muda Indonesia.
Dalam forum tersebut dihadiri oleh 2 hakim MK sekaligus, yakni Saldi Isra dan M Guntur Hamzah. Dalam pidatonya, Saldi Isra mengungkapkan generasi muda harus menikmati proses menempuh pendidikannya. “Apapun jurusannya, cobalah untuk menikmati setiap proses yang dilalui” ungkap saldi.
Selain itu Saldi juga memberikan tips agar mahasiswa rajin menulis, “menulis adalah bagian dari menjaga peradaban” pungkas Saldi.
Di zaman media sosial, ilmu terdisrupsi, kini dengan teknologi dapat membuat artikel opini dengan baik, “oleh karena itu, generasi muda harus meningkatkan kapasitas intelektualnya untuk tetap relevan sepanjang waktu” tandas Saldi.
Di sesi selanjutnya M Guntur Hamzah memaparkan konsep trilogi modernitas yang dikembangkannya. “Ciri negara modern menurut saya adalah menerapkan Konstitusi Modern, birokrasi modern dan peradilan modern” ungkap guntur.
Guntur juga memaparkan bentuk Implementasi peradilan modern di MK salah satunya dengan cepatnya putusan MK yang baru dibacakan hakim untuk dapat diakses di website MK. “SOP yang kami terapkan, tidak lebih dari 15 menit setelah putusan diketuk oleh majelis, putusan tersebut dapat diakses di website MK. Ini merupakan salah satu wujud implementasi modern di MK” ujar Guntur.
Implementasi peradilan modern di MK menurutnya harus memiliki ICT². “Jika selama ini digitalisasi selalu dikaitkan dengan Information, Communication and technology, maka saat ini perlu ditambah dengan Integrity, Clean and Trusworthy”.
Indikator modernitas peradilan tidak hanya dari hardware berupa penerapan teknologi yang canggih terapi juga software yang mumpuni dari para pelaksananya. “Memiliki sikap integrity, clean and trusworthy adalah kewajiban untuk menjadi negarawan muda”.
Acara puncak Festival Negarawan Muda Indonesia diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari ragam komunitas dan jaringan yang tersebar dari kampus se-Indonesia.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian perlombaan dan kuliah umum dalam rangka Festival Negarawan Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Cendikia Aksara Nagara yang merupakan badan hukum dari platform media sosial edukasi hukum dan konstitusi @advokatkonstitusi serta didukung oleh Mahkamah Konstitusi RI. ()